Review Buku
Judul | : Fortunately, The Milk (Untunglah Susunya) |
Penulis | : Neil Gaiman |
Alih Bahasa | : Djokolelono |
Ilustrasi | : Skottie Young |
Penerbit | : PT Gramedia Pustaka Utama |
Tahun Terbit | : 2014 |
Tebal | : 128 halaman |
“Aku membeli susu,” kata ayah.
“Aku keluar dari toko pojok, dan mendengar suara aneh seperti ini: dhum… dhum…
Aku mendongak, dan kulihat piringan perak besar menggantung di atas jalan
Marshall.”
“Halo,” pikirku. “Itu bukan
sesuatu yang kau lihat setiap hari. Lalu sesuatu yang aneh terjadi.”
Review
Buku Fortunately, The Milk ini
hanya berisi 128 halaman, namun full ilustrasi di setiap halamannya. Ceritanya
memang hanya perjalanan sang ayah selama membeli susu untuk campuran sereal
sarapan anak-anaknya. Tetapi pengalaman yang dialaminya untuk membawa susu
tersebut pulang ke rumah penuh petualangan. Mulai dari bertemu alien yang ingin
mengambil alih planet bumi, dipaksa bergabung dengan Ratu Bajak Laut, terjebak
di masa lalu dan bertemu stegosaurus yang seorang profesor (atau mungkin lebih
tepatnya seekor? :D), bertemu wumvir
dan pengalaman unik lainnya.
Buku ini betul-betul kaya akan
imajinasi. Padahal alur ceritanya hanya sang ayah yang bercerita mengapa ia
pulang sangat lama dari membeli susu. Walaupun sedikit terkesan seperti
cerita-cerita yang ditulis oleh Roald Dahl, namun kisah dalam buku ini sungguh asyik
buat dibaca.
Beberapa hal yang sangat menarik
dari buku ini antara lain adalah, pertama, tokoh-tokoh utama dalam cerita ini
tidak memilik nama. Hanya ada ‘aku, ‘ayahku’, dan ‘adikku’. Yang kedua, ketika
anak-anak si ‘ayah’ ini berkata bahwa mereka tidak percaya dengan semua
petualangan ayahnya itu, sang ayah punya jawaban yang sangat luar biasa. Saya
sangat suka.
Secara keseluruhan buku ini enak
untuk dibaca. Ceritanya sederhana, lucu, santai namun sangat imajinatif.
3 dari 5 bintang
No comments:
Post a Comment