Sunday, 27 September 2015

LITTLE MEN

book-review-little-men

Review Buku


Judul
: Little Men
Penulis
: Lousa May Alcott
Alih Bahasa
: Mutia Dharma
Penerbit
: Atria
Tahun Terbit
: 2011
Tebal
: 453 halaman

Blurb
Nat, Dan, serta dua belas anak lainnya bersekolah di Plumfield. Sekolah khusus untuk anak-anak laki-laki asuhan Bapak dan Ibu Bhaer. Sekolah yang sangat mengasyikkan karena tidak banyak peraturan. Justru di sekolah ini terdapat begitu banyak permainan.

Bayangkan saja, seminggu sekali mereka diizinkan preang bantal di kamar. Mereka memiliki kebun sendiri untuk ditanami, boleh memiliki binatang peliharaan, bahkan memiliki museum untuk menyimpan harta karun.

Namun, namanya juga anak-anak, mereka tetap saja berbuat nakal, ceroboh dan senang sekali bikin onar. 
Untunglah, kesabaran Bapak dan Ibu Bhaer seperti tanpa batas. Perlahan-lahan mereka mengubah anak-anak menjadi seperti yang mereka harapkan, yaitu anak-anak yang memiliki kejujuran, keberanian, percaya pada Tuhan dan diri sendiri.

Review
Buku Little Men merupakan seri ketiga karya Louisa May Alcott, setelah sebelumnya didahului oleh Little Women dan Good Wives. Meskipun belum membaca dua seri sebelumnya, pembaca tetap dapat menikmati kisah yang disajikan dalam buku Little Men.

Buku ini pertama kali diterbitkan pada tahun 1871. Saat ini sudah masuk dalam kategori Public Domain.

Seperti yang disebutkan penulis dalam buku ini, bahwa tidak ada rencana khusus dalam buku Little Men. Buku ini hanya menceritakan beberapa kejadian di Plumfield. Kisah-kisah yang disajikan hanyalah kisah sederhana, namun disampaikan dengan begitu indah. Selain itu, banyak sekali nilai moral yang bisa didapat dari buku ini. Pembaca akan sering dibuat tersenyum sembari menitikkan air mata.

Kisah paling sangat memukau bagi saya adalah, ketika Nat berbohong dan bagaimana cara Pak Bhaer menghadapi hal tersebut. Sungguh di luar dugaan dan sangat luar biasa. Ada juga kisah yang lucu ketika Stuffy dihina oleh temannya. Bu Bhaer memberitahunya bagaimana membalas dengan cara yang sangat bijaksana.

Di sekolah Plumfield, anak-anak bukan saja belajar ilmu pengetahuan. Mereka juga diajarkan untuk bekerja, dan yang paling penting, adalah bagaimana menjadi pria yang baik.

Setiap anak di Plumfield punya kelebihan dan kekurangan masing-masing. Di dalam buku ini akan kita dapati bagaimana cara Pak Bhaer dan istrinya menanamkan pada diri anak-anak tersebut, betapa  luar biasanya menjadi orang yang baik.


5 dari 5 bintang

No comments:

Post a Comment