Review Buku
Judul | : Dru dan Kisah Lima Kerajaan |
Penulis | : Clara Ng |
Ilustrasi | : Renata Owen |
Penerbit | : PT Gramedia Pustaka Utama |
Tahun Terbit | : 2016 |
Tebal | : 208 halaman |
Blurb
Dru, gadis cilik dari Desa Patala,
kehilangan selendangnya yang tertiup angin. Namun karena mengejar selendangnya
itu, Dru malah terbawa hingga terjatuh ke langit. Untuk kembali ke tempatnya
semula, Dru mesti memecahkan teka-teki di Lima Kerajaan.
Bertemu Raja yang selalu merengut,
masuk ke Kota Pencuri, hingga menunggangi kuda lumping di angkasa. Akankah Dru berhasil melewati itu
semua? Berhasilkah Dru membantu para Raja yang kesepian?
Review
Novel Dru dan Kisah Lima Kerajaan
ditulis oleh seorang pengarang Indonesia, Clara Ng, yang berturut-turut tahun 2006-2008
meraih penghargaan Adikarya IKAPI untuk buku anak terbaik.
Di akhir-akhir cerita ketika membaca
novel ini, saya agak waswas. Bagaimana sebab petualangan ini akan dijelaskan?
Karena banyak sekali pertanyaan muncul di kepala saya ketika membacanya. Siapa
itu Bibi Keong, mengapa Dru dibawa masuk ke lima kerajaan, mengapa ia harus
menyelamatkan para raja di lima kerajaan.
Ternyata, di akhir cerita, nyaris
semua pertanyaan itu tidak perlu dijelaskan. Hanya dengan sedikit uraian, saya
mengerti mengapa Dru mesti menjalani petualangannya itu. Dan sebab semua
petualangan Dru juga memiliki makna yang dalam. Seperti ketika Dru menilai Raja
Tanti Pala dari raut rengut wajahnya. Atau kata-kata sederhana namun menyentuh tentang gadis cilik yang tidak mau berbagi buah manis
lezat kepada yang tak mampu memanjat pohonnya. Tentang kesempatan kedua, juga
tentang harapan dari sebuah mimpi.
Salah satu yang saya suka dari
novel ini, adalah ketika Dru berkata kepada Bibi Keong, mengapa informasi Bibi
Keong berbeda dengan apa yang pernah ia katakan sebelumnya. Dan jawaban Bibi
Keong menarik hati saya.
Aksi petualangan yang dialami Dru
memang tidak menonjol. Tidak penuh ketegangan, apalagi membuat tokoh utamanya
berada dalam situasi penuh “penderitaan”. Tetapi bagi saya tidak semua
petualangan harus ditulis seperti itu. Dan pemahaman seorang anak tentang
sebuah kisah tidak melulu harus disuguhkan melalui petualangan penuh aksi. Kisah
Dru diceritakan oleh Clara Ng dengan bahasa yang manis dan cerdas. Dan karena
kisah Dru berbau nusantara, membuat kisah dongeng ini berbeda.
Perihal sebuah buku itu bagus
atau tidak, bagi saya tepatnya adalah suka atau tidak. Dan perkara suka atau
tidak, terkait dengan personal experience
masing-masing pembaca.
Kendatipun kisah Dru memang agak
berbau “Alice in Wonderland”, Clara Ng sendiri adalah “Alice in Wonderland” :)
4 dari 5 bintang
No comments:
Post a Comment