Monday, 10 April 2017

THE JUNGLE BOOK

resensi-novel-anak-rimba-rudyard-kipling

Review Buku


Judul : The Jungle Book (Anak Rimba)
Penulis : Rudyard Kipling
Alih Bahasa : Djokolelono
Penerbit : PT Gramedia Pustaka Utama
Tahun Terbit : 2016 
Tebal : 220 halaman

Blurb
Mowgli adalah bocah laki-laki yang diangkat anak oleh kawanan serigala. Ia belajar hukum rimba dan berpetualang bersama sahabat-sahabatnya. Seperti ketika ia bersama Baloo si beruang, dan Bagheera si macan kumbang mesti menghadapi gerombolan monyet kaum Bandar-Log yang tidak punya hukum. 


Hingga suatu hari, disebabkan oleh Shere Khan si harimau, Mowgli pun terusir dari rimba.

Akankah Mowgli dapat kembali ke rimba? Akankah ia berhasil mengalahkan Shere Khan yang sejak dahulu ingin sekali menyingkirkannya?

Review
Buku The Jungle Book adalah salah satu Public Domain yang hingga saat ini masih dibaca di seluruh penjuru dunia. Selain kisah tentang Mowgli dan kehidupannya bersama hewan-hewan di rimba, buku ini juga mengisahkan beberapa cerita lainnya. Ada kisah tentang Kotick si singa laut putih yang berjuang mencari pantai baru. Ada juga Rikki-Tikki-Tavi si garangan pemberani yang bertarung melawan Nag si ular kobra. Kisah lainnya tentang Toomai Kecil si pawang gajah yang telah melihat apa yang belum pernah dilihat manusia—tarian gajah di malam hari.

Ketika membaca bagian kisah Mowgli tentang rimba dan segala hukumnya, saya jadi memikirkan kembali tentang persahabatan yang bisa terjadi antara manusia dan hewan. Tak ada yang bisa membatasi hubungan persahabatan itu. Apalagi hanya sekadar bahasa yang tidak sama. Namun sewaktu saya sampai pada kisah tentang Kotick si singa laut putih, rasanya menyedihkan melihat seperti apa manusia dari sudut pandang Kotick, seekor singa laut.

Bagian terakhir kisah dari buku ini sungguh asyik dibaca. Kisahnya diceritakan dari sudut pandang seorang manusia yang mengerti bahasa hewan. Ia mendengarkan percakapan hewan-hewan. Mulai dari unta yang ketakutan karena mimpi buruk, gajah yang takut pada anjing kecil, kuda yang tidak suka suara lenguhan dari belalai seekor gajah yang berbunyi mirip terompet. Dan terakhir, lembu-lembu yang takut pada manusia. Dan karena cerita ini terjadi di India, manusia yang dimaksud adalah khusus manusia yang berkulit putih, bukan pribumi.

Kisah tentang hubungan antara manusia dan hewan selalu berhasil membuat kesan di hati saya. Termasuk buku ini. Dan untuk buku ini:

4 dari 5 bintang

No comments:

Post a Comment