Review
Judul | : Harper and The Scarlet Umbrella |
(Harper dan Payung Merah) | |
Penulis | : Cerrie Burnell |
Ilustrasi | : Laura Ellen Anderson |
Alih Bahasa | : Ambhita Dhyaningrum |
Penerbit | : Tiga Ananda |
Tahun Terbit | : September 2016 |
Tebal | : 128 halaman |
Blurb
Midnight
menghilang! Kucing-kucing lain di Kota Awan juga menghilang! Dengan payung
ajaibnya, Harper bersama teman-temannya berusaha menemukan kucing-kucing itu.
Apa yang akan terjadi kalau mereka malah menemukan orkestra aneh dan seorang
konduktor gila? Akan berhasilkah anak-anak itu menyelamatkan kucing-kucing Kota
Awan?
Review
Hal pertama yang
membuat saya tertarik dengan buku ini adalah, ilustrasinya. Manis dan lucu. Novel
anak setebal 128 halaman ini kaya akan imajinasi. Tokoh-tokoh dalam kisah ini
memiliki karakter masing-masing yang menarik. Ada Nate dan teman serigalanya,
Smoke. Ada si kecil Liesel yang menyukai petualangan. Dan tentu saja tokoh
utama kita, Harper. Gadis cilik yang dapat mendengar lagu dalam embusan angin,
irama dalam hujan dan harapan dalam kepak sayap kupu-kupu. Belum lagi
hujan-hujan yang unik. Ada hujan Embun Musim Panas, hujan Denyut Jantung, hujan
Awan Meletup dan hujan-hujan lainnya.
Kisah ini
sederhana sekaligus penuh warna. Buku ini merupakan bentuk harmoni dari
interaksi antara manusia, binatang dan musik.
4 dari 5 bintang
No comments:
Post a Comment