IBU baru pulang dari pasar. Tangannya menenteng berbagai
kantong belanja. Salah satunya berisi baju baru buat Ane. Sambil senyum-senyum
ibu menghampiri anak perempuannya yang sedang mengerjakan tugas menggambar dari
guru di sekolah.
“Ibu punya baju baru buat Ane. Bisa dipakai ke pesta
ulang tahun Dina minggu depan.”
Wajah Ane langsung ceria. Buru-buru ia membuka kantong belanja
ibu dan mengeluarkan sepotong gaun warna merah jambu.
“Bagaimana?” tanya ibu.
“Ng…ya,” jawab Ane tak antusias. Namun ibu tidak terlalu
memperhatikan. Ia meninggalkan Ane untuk mengurusi kantong belanjaannya yang
lain. Ane memandangi baju barunya dengan kecewa.
“Warnanya terlalu manis. Modelnya juga terlalu feminin.
Teman-temanku tidak ada yang memakai baju begini,” gumam Ane. Ia mendesah
pelan.
Pesta ulang tahun Dina pun tiba. Ane sudah menyiapkan
kado spesial buat sahabat karibnya itu. Sebuah gelang yang ia rangkai sendiri. Ibu yang
mengajarinya. Ane sudah bersiap-siap berangkat ketika ibu memanggilnya.
“Ane, kenapa tidak pakai baju baru?” tanya ibu.
“Ng…anu…” Ane bingung sekali menjawabnya. Ia tidak
ingin mengecewakan ibu. Namun ia juga tidak mau teman-teman menggoda
pakaiannya. Ane jarang memakai gaun. Makanya ia merasa malu.
“Ng…” Dan akhirnya hal yang buruk pun Ane lakukan. Dia
berbohong. “Bajunya kusut. Aku lupa menyetrikanya. Sudah tidak sempat lagi.”
“Ah, sayang sekali,” kata ibu, tampak kecewa.
Ane pun pergi ke pesta Dina dengan perasaan tidak enak.
Rumah Dina sudah dipenuhi tamu-tamu yang datang. Semua tampak warna-warni. Baik
pakaian para tamu maupun dekorasi pesta. Ane segera masuk untuk mengucapkan
selamat ulang tahun kepada sahabatnya.
Betapa kagetnya Ane ketika melihat Dina. Dia sampai
bengong saat Dina menghampirinya. Bahkan lupa menjabat tangannya.
“Ane?” panggil Dina kebingungan.
Perasaan Ane tak karuan dan pikirannya langsung
dipenuhi ibu. Gaun yang dipakai Dina sama persis dengan gaun yang dibelikan ibu
untuknya.
“Suka baju baruku?” tanya Dina malu-malu. Ane hanya
mengangguk. Pada saat itu teman mereka satu kelas, Titi, menghampiri.
“Dina, met ultah, ya. Kamu cantik sekali. Bajumu juga terlihat
sangat manis.”
Selesai pesta Ane pulang dengan tampang lesu. Ibu yang memperhatikan jadi
heran. Namun Ane tidak sanggup memberitahu ibu yang sebenarnya. Setelah meyakinkan
ibu kalau dia baik-baik saja, Ane masuk ke kamarnya
dan membuka lemari pakaiannya. Dia ingin memandangi baju barunya. Dina tampak
cantik sekali dengan baju itu. Teman-teman yang lain juga beranggapan begitu.
“Ternyata aku punya baju kembar dengan Dina,” gumam
Ane. “Lho, bajunya mana?” Ane kaget karena tidak menemukan baju barunya di
lemari. Dia coba cari sekali lagi namun hasilnya sama saja. Takut-takut, Ane
menanyakannya pada ibu. Ternyata ibu juga tidak tahu. Menurut ibu, karena baju
itu belum pernah dipakai, seharunya ada di dalam lemari.
Ane jadi merasa sangat merana. Dia sedih karena telah
membohongi ibunya. Selama ini dia tidak menganggap baju baru itu jelek. Malah
terlalu bagus sehingga dia malu mengenakannya. Akhirnya Ane mendatangi ibu
untuk minta maaf. Sebetulnya Ane khawatir ibu akan marah. Atau lebih parah, ibu
kecewa sebab baju pemberiannya sengaja tidak dipakai. Syukurlah, ibu malah
tersenyum dan berkata,
“Tidak apa-apa, ibu ngerti, kok. Tapi sekarang kamu
tidak malu lagi, kan?”
“Bajunya sudah hilang,” kata Ane lirih.
“Kita coba cari sekali lagi, barangkali terselip di
suatu tempat.”
Ternyata ibu benar. Baju itu tersembunyi di dalam laci
meja belajar Ane.
“Kok bisa ada di sini?” tanya ibu keheranan. O-oo…Ane
teringat sesuatu. Dia sengaja menggulung baju barunya ke dalam laci supaya
kusut. Namun ia lupa mengeluarkannya dan lupa telah meletakkannya di sana.
“Bajunya bagus, kok, Bu. Ane suka. Oh, ya, Dina juga
punya baju yang sama, lho.”
Suatu hari Dina mengajak Ane berkunjung ke rumah sepupunya.
Ane sangat senang. Dia meminta Dina untuk memakai baju yang dikenakannya waktu
pesta ulang tahun itu. Dina terkejut ketika melihat Ane mengenakan baju yang
sama. Ane sangat gembira bisa kompakan sama Dina. Terima kasih, Bu, batin Ane.
cerita & ilustrasi oleh Angewid
@ange_wid
No comments:
Post a Comment