Sunday 1 June 2014

KUALITAS BUKU SELF PUBLISHING

cartoon-meja-komputer-self-publishing-adalah
Bagi sahabat yang hobi menulis, pada akhirnya adalah ingin menerbitkan hasil tulisannya. Tentu kata Self Publishing sudah tidak asing lagi di telinga kita. Melalui jasa Self Publishing, para penulis dapat menerbitkan bukunya tanpa harus melewati proses seleksi. Tidak seperti yang kita alami kalau menawarkan naskah ke penerbit konvensional. Dengan Self Publishing karya kita akan 100% bebas penolakan (perlu diketahui ada layanan jasa Self Publishing yang membatasi jenis naskah yang mereka terima). Namun tentu saja naskah akan diterbitkan asalkan tidak mengandung unsur SARA.

Bagi para penulis pemula yang ingin menerbitkan karyanya, harus memperhatikan beberapa hal. Di antara yang paling penting adalah kualitas naskah.

Kualitas Naskah
Memang ada Self Publishing yang menawarkan jasa revisi naskah dengan tujuan agar naskah menjadi lebih berkualitas. Jasa revisi ini tentu membutuhkan biaya tambahan. Jika tidak ingin mengeluarkan uang lebih, mungkin bisa dilakukan hal-hal berikut ini:
  1. Penulis dapat meminta naskahnya untuk dibaca terlebih dahulu oleh orang lain lalu mereviewnya. Perlu diingat, orang yang akan membaca dan mereview naskah tersebut disarankan bukan pembaca yang sudah sering membaca tulisan kita dan terbiasa. Dikhawatirkan hasil reviewnya tidak obyektif. Namun diusahakan orang tersebut juga punya ‘kualitas’ untuk mereview. Misalnya orang yang sudah banyak membaca buku, terutama yang segenre dengan naskah kita. Setelah itu, kita bisa merevisi kembali naskah jika diperlukan.
  2. Jika kita baru menyelesaikan naskah, jangan buru-buru mengirimkannya ke penyedia layanan Self Publishing untuk diterbitkan. Sebaiknya simpan terlebih dahulu naskah tersebut dan ‘lupakan’. Selama proses ‘melupakan’ ini, kita manfaatkan untuk membaca sebanyak-banyaknya buku yang segenre dengan naskah kita. Setelah beberapa waktu, kita buka kembali naskah kita dan nilai serta bandingkan. Semakin lama kita menyimpannya, diharapkan semakin lupa kita pada isinya. Sehingga kita seolah sedang membaca naskah tersebut untuk pertama kalinya. Dengan begitu kita akan dapat melihat naskah kita secara lebih obyektif.
  3. Saran terakhir adalah, untuk dapat menulis buku yang bagus, maka terlebih dahulu bacalah sebanyak-banyaknya buku karangan orang lain. Seperti kata Pak Stephen King, “If you don’t have time to read, you don’t have the tools to write.”
Selain dari kualitas isi buku, perlu diperhatikan pula kualitas dari tata letaknya.
  • Periksalah seluruh isi tulisan, jangan sampai ada yang salah ketik.
  • Masalah ejaan dan penulisan kata juga penting. Gunakanlah kata yang baku (kecuali untuk dialog). Perhatikanlah pula penggunaan kata di dan ke. Kita sering salah menempatkannya, contoh: 
         ditaman   : seharusnya di taman 
         di buang  : seharusnya dibuang
  • Untuk penggunaan lebih jelasnya dapat dilihat di sini



Jika tidak memanfaatkan layanan editing dari jasa Self Publishing, maka editlah buku kita sebaik mungkin. Mulai dari margin, jenis huruf, ukuran huruf dan spasi. Tidak ada aturan baku mengenai ini. Yang terpenting adalah apabila telah menjadi buku cetak, buku ini enak dan nyaman dibaca. Perhatikanlah koleksi buku yang ada di rak buku Anda. Yang saya temui sebuah buku biasanya menggunakan jenis huruf Book Antiqua, Bookman Old Style atau Garamond. Namun sesuaikanlah dengan isi buku, target pembaca dan tentu saja gaya Anda sendiri.


Saya membuat tulisan ini karena sebagai pembaca saya pernah mendapati buku terbitan Self Publishing yang agak ‘mengecewakan’. Layout-nya sangat tidak rapi sehingga tidak nyaman dibaca. Ada juga yang salah adegan. Misalnya cerita di Bab 2 tidak sesuai dengan cerita di Bab 1.

Namun, bukan berarti semua buku hasil terbitan Self Publishing seperti itu. Bahkan ada yang menjadi best seller!! Jadi, tinggal si penulislah yang harus bekerja keras untuk menjadikan naskahnya menjadi buku yang enak dibaca :).

Terkadang, naskah yang ditolak oleh penerbit konvensional, bukan karena isinya tidak menarik. Bisa jadi karena pada saat itu naskahnya tidak sesuai selera pasar. Atau bisa juga karena tidak sesuai dengan visi si penerbit. Dengan adanya jasa Self Publishing, kedua masalah tersebut sekarang sudah bisa diatasi.

Setelah mengobrak-abrik internet, saya menemukan beberapa penyedia layanan jasa Self Publishing di Indonesia. Sebelum memilih salah satunya, pelajarilah terlebih dahulu profil masing-masing Self Publishing tersebut. Berikut daftarnya:
  1.  Nulis Buku
  2. Dapur Buku
  3. Leutikaprio
  4. Gre Publishing
  5. IndiePublishing
  6. Red CarpetStudio
  7. Titah Surga
  8. Rasibook
  9. DiandraCreative
  10. JavakarsaMedia
Selamat berkarya!

Sumber
http://en.wikipedia.org/wiki/Self-publishing
http://www.dapurbuku.com/perbedaan-editing-revisi-koreksi-naskah-dan-bedah-karya/
http://www.thebookdesigner.com/2012/06/picking-fonts-for-your-self-published-book/

by Angewid
@ange_wid


No comments:

Post a Comment